Social Icons

Senin, 24 Desember 2012

Penyakit yang Biasanya Muncul Pada Ikan Lele

Berikut adalah sambungan dari posting sebelumnya, yaitu Budidaya Lele di Kolam Terpal. Selamat membaca ya !,semoga bermanfaat

A. PENDAHULUAN

Ikan lele (Clarias, sp) merupakan ikan konsumsi air tawar. Ikan ini bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makan pada malam hari. Ikan lele sangat digemari masyarakat karena dagingnya yang lezat, harganya yang tidak terlampau mahal dan juga kandungan protein yang cukup tinggi. Cara pengolahannya pun beraneka ragam sesuai selera. Selain untuk dikonsumsi, ikan lele yang masih kecil juga bisa dimanfaatkan sebagai ikan hias. Kegunaan lain dari ikan lele adalah dapat menyehatkan jantung.
Dengan permintaan pasar yang semakin meningkat, maka usaha budidaya ikan lele juga semakin pesat dilakukan dengan berbagai metode. Habitat asli ikan lele adalah di sungai berarus tenang, rawa, sawah yang tergenang air, waduk dan telaga. Dalam kegiatan budidaya ikan lele ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Meskipun ikan lele merupakan ikan yang dapat bertahan hidup pada kondisi lingkungan yang rendah oksigen, bukan berarti ikan ini dapat tahan terhadap serangan penyakit. Ikan lele dapat dengan mudah terserang penyakit apabila dalam proses budidayanya tidak dilakukan dengan baik.

B. PERMASALAHAN
Berdasarkan pendahuluan diatas, penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya sebagai berikut:
1. Penyakit apa saja yang sering menyerang ikan lele, dan bagaimana gejala yang ditunjukkan?
2. Organisme apa yang menjadi penyebab penyakit tersebut?
3. Bagaimana cara pencegahan agar ikan lele tidak mudah terserang penyakit?

C. PEMBAHASAN
Pada kondisi perairan yang kurang terkontrol dan saat pertahanan didalam tubuh ikan sedang buruk atau lemah, penyakit ikan dapat dengan mudah menginfeksi ikan-ikan yang dipelihara. Penyakit ikan yang paling sering menyerang ikan lele adalah dari golongan bakteri dan parasit.
Bakteri menurut Satyanegara (2009) adalah mikroorganisme dengan struktur intraseluler yang sederhana bentuknya berbeda menurut genusnya. Ciri-ciri bakteri tersebut adalah dapat tumbuh berkembangbiak dalam kelompok, berbentuk rantai dan benang, memiliki koloni yang berwarna dan berkilau, atau tidak. Metabolismenya aerob atau anaerob.
Aeromonas, sp. dan Pseudomonas, sp. Adalah contoh bakteri yang sering ditemukan menginfeksi ikan lele. Gejala yang menunjukkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini adalah nafsu makan berkurang, ikan cenderung tidak aktif, berenang tidak wajar, insang rusak, kadang-kadang terdapat bintik-bintik putih, berwarna pucat, akhirnya membusuk dan geripis. Selain itu juga ikan akan megap-megap seperti kesulitan bernafas.
Menurut Sarono (1993), Aeromonas, sp. Merupakan bakteri patogen penyebab penyakit Motil Aeromonas Septicemia (MAS), terutama untuk spesialis ikan air tawar di daerah tropis. Ikan yang terinfeksi bakteri ini akan memperlihatkan kebiasaan yang tidak normal yaitu berenang lambat, megap-megap dipermukaan kolam, atau berdiam diri didekat dasar kolam.
Selain bakteri, parasit juga sering ditemukan mengifeksi ikan lele. Parasit yang menyerang ikan ada 2 macam, yaitu parasit yang menginfeksi bagian luar tubuh ikan (ektoparasit) dan parasit yang menginfeksi bagian dalam tubuh ikan (endoparasit). Keduanya sangat berpengaruh terhadap kesehatan ikan. Beberapa parasit yang sering menyebabkan kematian pada ikan diantaranya adalah Ichtyophtirius, Dactylogyrus, dan Trichodina.
Parasit adalah hewan atau tumbuhan yang hidup atas pengorbanan dari induk semangnya (hewan atau tumbuhan lain). Jadi parasit itu hidup dengan satu yaitu menyakiti induk semangnya. (Alifudin, 1996)
Ikan lele yang terserang parasit Ichtyophtirius ditandai dengan adanya bintik-bintik putih di permukaan tubuhnya yang biasa disebut dengan penyakit white spot. Pada infeksi yang belum begitu parah, ikan terlihat sering menggesekkan tubuhnya pada benda-benda yang ada di kolam. Namun pada tingkat infeksi yang parah, ikan akan tergeletak di dasar kolam maupun akuarium yang disertai dengan pendarahan pada bagian sirip dan produksi lendir berlebih.
Infeksi parasit Ichtyophtirius menyebabkan perubahan-perubahan di sekeliling jaringan kulit dan membentuk suatu rongga yang dikelilingi oleh parasit. Sel-sel epitel yang berdekatan dengan parasit menjadi rusak. Pembuluh-pembuluh darah yang terkena menjadi berdilatasi dan jaringan-jaringan disekitarnya terinfiltrasi oleh sel-sel darah. (Taufik, 1990)
Trichodina juga merupakan parasit yang cukup berbahaya bagi ikan lele. Parasit ini biasa menyerang bagian eksternal organ kulit, sirip, serta insang pada ikan air tawar maupun laut. Pada umumnya ikan yang terserang parasit ini akan mengalami sirip yang patah atau luka, tidak nafsu makan hingga ikan menjadi lemah dan kemudian mati.
Menurut Alifudin (1996), Trichodina merupakan parasit protozoa. Spesies ini memiliki rambut getar (cilia). Penularannya melalui kontak langsung dengan organisme dalam air. Penularan akan terjadi dengan cepat apabila kepadatan populasi cukup tinggi. Parasit Trichodina akan berkembang pesat pada perairan yang tenang dan pada kolam yang dangkal.
Jenis parasit yang terakhir akan dibahas pada makalah ini adalah Dactylogyrus. Parasit ini termasuk kedalam golongan cacing. Ikan yang terserang parasit ini akan menunjukkan gejala pernafasan yang tidak teratur, ikan menjadi kurus, sering melompat ke permukaan air, dan kerusakan berat pada insang.
Parasit Dactylogyrus mempunyai bentuk tubuh yang pipih. Serangan parasit ini dapat mengakibatkan produksi lendir yang berlebih, insang pucat, operculum terbuka, berenang tidak normal, dan kandungan sel darah putih berlebih. (Trimariani, 1990)
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan agar ikan lele yang dipelihara terhindar dari serangan penyakit adalah seagai berikut:
1. Pemberian pakan yang teratur
2. Mengganti air kolam jika sudah keruh atau kotor
3. Melakukan pemisahan antara ikan lele yang baik dengan yang kurang baik atau kurang sehat
4. Kolam yang telah terinfeksi penyakit harus segera dilakukan pengeringan.

D. SIMPULAN
Dari pembahasan dari makalah ini maka penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut:
1. Penyakit yang biasa menyerang ikan lele kebanyakan berasal dari golongan parasit dan bakteri
2. Aeromonas, sp. dan Psedomonas, sp. adalah contoh penyakit pada ikan lele yang disebabkan oleh 
    bakteri, sedangkan Trichodina, Dactylogyrus dan Ichtyophtiriusmerupakan jenis penyakit yang 
    disebabkan oleh parasit.
3. Masing-masing penyakit yang menyerang ikan lele menimbulkan gejala yang berbeda tergantung jenis  
    penyakitya.

E. DAFTAR PUSTAKA
Alifudin, Dama. 1996. Kriteria Ikan Terinfeksi, Sakit, Tertular, Sembuh dan Sehat. Materi Seminar HPIK. Bogor: BpLPP
Sarono, A. 1993. Deskripsi Hama dan Penyakit Ikan. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Perikanan
Satyanegara, Yusuf. 2009. Budidaya Ikan Lele. Jakarta: www.scribd.com
Taufik, P. 1990. Cara Identifikasi Bakteri Patogen pada Ikan. Bogor: BPLPP
Trimariani, A. 1990. Pencegahan Penyakit Ikan Golongan Parasit dan Jamur. Bandung: Universitas Padjajaran

Minggu, 16 Desember 2012

Jenis - Jenis Ikan Koki


Ikan mas koki merupakan salah satu jenis ikan pajangan yang sangat populer. Banyak penggemar jenis ikan mas koki karena melihat tubuhnya yang aneh dan sulit digambarkan sehingga banyak orang mengatakan sebagai fantastik! Ikan mas koki ini termasuk ikan yang lamban geraknya sehingga  di dalam akuarium sering menjadi korban bulan-bulanan ikan lainnya.

Sebenarnya jenis ikan mas koki yang asli tidaklah semenarik ikan mas koki yang kita kenal sehari hari. Ikan mas koki bentuk dasarnya tidak berbeda dengan ikan mas koki biasa. Daya tariknya hanya terletak pada warna merah menyala yang membentang dari pangkal ekor sampai leher.


Tetapi, secara keseluruhan bentuk dan warnanya tidak berbeda dengan ikan mas pada umumnya. Ikan mas ini disebut juga dengan nama goldfish. Dan, di dalam sebuah akuarium, ikan mas koki terlihat begitu elok sebagaimana namanya goldfish (ikan mas).

Dan, keistimewaan yang paling menarik dari jenis ikan mas koki adalah bentuk strainnya yang jauh berbeda dengan ikan mas koki aslinya. Sampai sekarang ini, di negeri China telah banyak dihasilkan strain strain baru dari ikan mas koki ini.

Bahkan seorang ilmuwan China, yaitu Shisan Chen mengatakan bahwa sampai sekarang ada sekitar 126 strain baru yang benar-benar lain dari aslinya. Dan, memang negara China dan Jepang adalah dua negara yang paling getol menciptakan strain baru berbagai macam ikan.


1.Bubble Eye/Suihogan Goldfish:

Spesies ikan mas koki unik yang berasal dari Cina ini punya mata yang menunjuk ke atas dan 2 kantung besar berisi cairan,IKan ini juga tidak punya sirip di punggungnya,ikan mas ini bisa tumbuh 6 -8 inchi.
2.Ranchu Goldfish:
Ikan mas koki dengan tampilan yang tidak biasa ini disebut sebagai "raja ikan mas" oleh orang Jepang. Ranchu adalah hasil dari percobaan perkimpoian silang yang berbeda dari Lionhead Cina.IKan ini ga punya sirip atas,dan punya banyak warna seperti orange, red, white, red-and-white, blue, black, black-and-white, black-and-red,Ikan dengan badan kuning pucat dan kepala merah sangat jarang dan langka.
3.Butterfly tail/Jikin Goldfish:

Indah dan menggemaskan tetapi langka,Jikin diyakini dari Jepang. Ciri yang paling menonjol adalah ekor yang memiliki bentuk X.ekor kupu kupunya memiliki panjang khas, berbentuk cerutu atau torpedo. Tubuh yang putih dengan bibir,sirip dan insang merah.dapat tumbuh sampai 9 inci. Nama lainnya adalah ekor Merak dan Rokuri.
 4.Telescope Eye/Demekin Goldfish:

Spesies ini punya mata yang esar dan unik,Variasi ini berwarna merah, merah-putih,belacu, hitam-putih, coklat, biru, lavender, cokelat-dan-biru dan warna hitam. Mereka mungkin juga kadang punya sisik metalik.Walau matanya besar,penglihatannya buruk dan lebih baik tidak dicampur 1 akuarium dengan jenis lain yang lincah dan ditempatkan di akurium tanpa benda lanci.
 5.Oranda Goldfish:
Oranda, ikan mas koki unik dari Cina dan Jepang, dicirikan oleh tudung seperti raspberry dikepalanya.  Ikan mas koki ini sangat terkenal di seluruh dunia,dan punya badan bear dengan 4 ekor panjan.
6.Celestial Eye/Choten gan Goldfish
Salah satu ikan mas koki aneh yang berasal dari Cina dan Korea.Mata ikan mas ini seperti mata ikan mas teleskop,tapi mengarah keatas Tubuh ikan ini berbentuk seperti torpedo,dan tak punya sirip atas
7.Lionchu/Lionhead Goldfish:

Ikan mas koki Unik ini adalah ikan mas yang tidak memiliki sirip atas dari Thailand dan hasil dari perkimpoian silang antara lionheads dan ranchus. Memiliki tubuh yang besar, lebar dan melengkung ke belakang dan kepala yang besar.
8.Ryukin Golfish:
IKan mas koki berwarna cerah dan menarik dari Jepang ini punya sirip yang besarnya 2 kali panjang tubuhnya,moncongnya juga lancip dan punggungnya bungkuk. Ryukin punya warna seperti merah marun, merah-putih, putih, metalik dan warna belacu.di akuarium yang bagus perawatannya ikan ini dapat mencapai hingga 8 inci atau 21 cm. Nama julukan lainnya adalah Ribbontail Jepang,Fringetail,Fantail atau Veiltail
 9.Calico/Nacreous Goldfish:

Ikan mas koki bernama Calico atau Nacreous ini punya percampuran sisik warna metalik dan transparan yang menimbulkan kesan mutiara. Calico bisa tumbuh sampai 12 inchi.Coraknya terdiri dari bercak-bercak merah, kuning, abu-abu dan hitam bersama bercak gelap dan biru.
10.PomPom/Hanafusa Goldfish:
Hanafusa punya daging yang tumbuh seperti pom pom di sekitar hidungnya,badannya seperti lionhead,tapi yang tumbuh adalah hidungnya,kadang malah ada daging yang tumbuh sampai melewati bawah rahangnya.
 11.Chinsurin/Pearlscale Goldfish:
Ikan mas yang satu ini punysa sisik berbintik bintik dan berwarna mutiara,  berasal dari Jepang dan dipanggil Chinsurin

 12. Common goldfish

Ikan mas biasa hanya berbeda dalam warna dari nenek moyang mereka, ikan mas Prusia.Ikan mas biasa datang dalam berbagai warna termasuk merah, oranye / emas, ikan masputih, hitam dan kuning atau '
terjemahan alternatif">lemon'.
 13. Black Moor:
The Black moor adalah berbagai teleskop bermata ikan mas yang mewah yang memilikikarakteristik menonjol sepasang mata. Hal ini juga disebut sebagai Popeye, teleskop,kuro demekin di Jepang dan naga-mata di Cina.
14. Comet (goldfish):

Ikan mas komet atau komet-tailed adalah berbagai mewah yang paling umum di AmerikaSerikat. Hal ini mirip dengan ikan mas biasa, kecuali sedikit lebih kecil dan lebih ramping,dan terutama dibedakan oleh panjang ekornya, sangat cagak.
15. Fantail (goldfish):
Ikan mas Fantail adalah bentuk barat Ryukin dan memiliki tubuh berbentuk telur, sirippunggung tinggi, sirip ekor panjang empat kali lipat, dan tidak ada bonggol bahu.
 16. Shubunkin:
Fancy dan Shubunkins Jepang hardy ("brokat merah") memiliki ekor tunggal dengan skalanacreous, dan pola yang dikenal sebagai belacu.
 17. Panda Moor:
Tegalan panda mewah memiliki pola warna hitam-putih karakteristik dan mata menonjol.
 18. Veiltail:
The veiltail fancy dikenal yang ekstra panjang, mengalir ekor ganda. Veiltail standarmodern memerlukan lekukan sedikit atau tanpa tepi trailing dari sirip ekor, seperti dalampernikahan jilbab untuk pengantin.

Fakta Unik tentang Ikan Mas:
* Percernaan ikan mas sangat sederhana,dan sangat susah mencerna protein
* Ikan mas koki bisa mengubah warna tubuhnya,sesuai dengan tempat dimana mereka disimpan atau dipelihara
* Ikan mas koki memproduksi pigmen jika terkena cahaya.Jika ikan Mas ditaruh di tempat gelap,dia akan telihat lebih cerah pada pagi harinya,dan jika terus menerus ditaruh di tempat gelap,maka ikan mas akan kehilangan warnanya.
* Ikan mas koki bisa tumbuh maximal sampai panjang 58.42cm dan berat 4.5 kg
* Ikan mas koki terpanjang yang pernah diukur sepanjang 47.7 cm,dari moncong sampai ekor,di Belanda
* Ikan mas koki bisa hidup sampai 20 tahun,tapi ikan mas peliharaan cuma hidup 6 sampai 8 tahun (gaya hidup ga sehat ya?)
* Ikan mas koki tertua yang pernah dicatat berumur 49 tahun
* Ikan mas koki bisa hidup di kolam yang permukaannya membeku,selama masih ada cukup oxygen dan airnya tak mengeras sepenuhnya
* Di Italy ada hukum yang melarang penggunaan ikan mas koki sebagai hadiah carnaval
* Di Roma dilarang memelihara ikan mas koki di toples,karena menurut mereka sangat kejam mengurung ikan di tempat sempit seperti itu
* Klik untuk Budidaya ikan mas koki dan cara pemijahannya.

sumber 

Sabtu, 15 Desember 2012

Tips-Tips Merawat Akuarium Air Laut


    Assalamu'alaikum sobat pisces. saya hadir lagi dengan informasi yang menarik. Berikut selamat membaca.
     Perawatan paling sering dilakukan adalah mengisi kembali air akuarium yang menguap. Catat di sini: bahwa air akuarium akan selalu menguap dan yang menguap tersebut hanyalah airnya saja, bukan dengan garamnya. Untuk itu gunakan air tawar (dengan kondisi terbaik yang bisa anda dapatkan), jangan menggunakan air laut. Jika air laut digunakan untuk mengisi kembali air yang menguap ini, maka yang akan didapatkan adalah semakin tingginya salinitas air dalam akuarium.
      Jika salinitas melewati angka tertentu, beberapa jenis atau bahkan semua ikan bisa mati. Gunakan hydrometer setiap kali anda mengisi ulang air akuarium anda.
      Perawatan yang lain yang perlu dilakukan adalah mengecek secara berkala salinitas air akuarium. Biasanya bersamaan dengan pengisian air tawar seperti disebutkan di atas. Meski air yang menguap telah diganti dengan air tawar bukan berati kadar salinitas bisa tetap pada skala yang diharapkan. Salinitas air akuarium bisa cenderung naik disebabkan oleh pemberian makan pada ikan hias (makanan selalu mengandung garam). Meskipun kecenderungan ini tergolong sangat lambat, bisa berbulan-bulan tergantung dari banyaknya makanan yang diberikan.
     Membersihkan kaca dari lumut yang menutupinya tentu diperlukan agar kita selalu dapat menikmati keindahan akuairum kita. Magnet pembersih kaca adalah yang terbaik. Hanya saja jika anda mengggunakan pasir lava (dari sungai) beberapa jenis batu yang lebih keras dari kaca bisa saja terdapat dalam pasir tersebut. Jika batu tersebut menempel pada magnet, maka kaca akan tergores, bahkan lebih parah dapat mengirisnya (dan memecahkannya)! Berhati-hatilah!
     Ganti air laut secara berkala. Meskipun terlihat hanya sebagai ‘air laut’, tetapi kita kadang tidak terpikir bahwa kandungan di dalamnya bisa terdiri dari apa saja. Beberapa mineral seperti kalsium dan yodium jelas diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan ikan hias. Dan mineral-mineral ini pasti akan habis terkonsumsi sejalan dengan waktu. Penggantian air laut setiap 3-4 bulan sebesar 20-25% sangat disarankan.
     Pencahayaan bukanlah masalah keindahan saja. Pencahayaan yang cukup dan diatur sedemikian rupa agar dapat meniru sinar matahari sangat diperlukan bagi bio-ritmik kehidupan di dalam akuarium. Apalagi jika akuarium ditempatkan di dalam ruang yang hampir tidak terkena sinar matahari. Beberapa ikan seperti jenis Keling-kelingan mempunyai jam kehidupan yang sangat teratur, pada malam hari ikan-ikan dari jenis ini akan tidur di dalam pasir.Terakhir, bersihkan secara berkala mangkuk penampung (collection cup) skimmer . Skimmer tidak akan bekerja jika mangkuk tersebut penuh dengan kotoran cair yang telah dihasilkannya.Merawat ikan hias laut.
     Makanan ikan laut bisa dalam berbagai bentuk: makanan kering/pelet, berbagai macam seafood, dan sayuran. Pelet sebagai makanan olahan manusia mempunyai kandungan nutrisi yang sangat lengkap. Bisa dipasatikan bahwa ikan yang menerima pelet akan hidup lebih sehat dan lama dalam akuarium karena kebutuhan nutrisinya yang terpenuhi secara lengkap.     Sebaliknya dengan seafood, setiap jenis seafood mempunyai kandungan nutrisi tertentu saja. Seafood sebaiknya diberikan dalam berbagai macam dan bergilir untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisis yang lengkap ini. Misalnya udang, kerang, ikan, cumi, dan lain sebaginya.
     Sayuran hanya diberikan jika terdapat ikan-ikan pemakan sayuran seperti Surgeonfish, Angelfish, beberapa jenis Butterflyfish dan Samadar. Sayur yang sering digunakan adalah kangkung, selada, sawi, selada kriting, dan lain-lain.Seberapa banyak makanan sebaiknya diberikan? Makanan untuk ikan laut sebaiknya diberikan dalam takaran secukupnya atau kurang, tidak lebih. Makanan yang diberikan terlalu banyak akan mempengaruhi kualitas air akuarium. Sebagai gambaran misalnya untuk 10-15 ekor ikan dalam akuarium 150 liter, bisa diberikan pelet sebanyak satu sendok teh setiap hari atau dua hari sekali.
     Memberi makan bukan berarti semua ikan harus mendapatkan jatahnya setiap kali makanan diberikan. Bisa saja pada suatu saat seekor ikan tidak mendapatkan makanan karena bergerak kurang cepat dibanding dengan ikan lainnya. Tapi pada kesempatan berikutnya biasanya ikan yang ‘lebih lapar’ tersebut akan bergerak lebih cepat untuk mendapatkan makanan daripada ikan lain yang relatif ‘lebih kenyang’.

Minggu, 09 Desember 2012

Cara Memelihara Lobster Air Tawar


     Hai soba, kali ini saya datang lagi membawa info. Berikut adalah lanjutan dari post yang kemarin yaitu Budidaya Lobster Air Tawar. Selamat membaca ya sobat, semoga bermanfaat.

      Nah, dari sekian banyak jenis lobster air tawar yang ada, yang paling layak dan mudah untuk dibudidayakan adalah yang berjenis cherax quadricarinatus atau biasa disebut red claw. Selain dagingnya cukup banyak (dan lezat tentunya), juga mudah dalam pemeliharaannya. Bahkan gizi yang dikandung si lobster ini lebih baik dan non kolesterol.

     Unsur mudah dalam pemeliharaan ini sangat penting ditekankan, mengingat tidak hanya berkaitan dengan biaya operasional yang harus reasonable, tapi juga masalah fleksibilitas tempat pengembangbiakan. Bagi yang punya keterbatasan lahan, budidaya lobster ini bisa juga dilakukan di bak-bak artifisial semacam wadding pool anak-anak, box stereofom, hingga talang air.

     Secara umum, budidaya lobster air tawar (kita singkat aja dengan LAT) dibagi dalam dua jenis, yaitu pembibitan dan pembesaran. Kalau pembibitan lebih mengarah kepada produksi bibit yang dijual untuk pembesaran, sedangkan pembesaran lebih mengarah kepada usaha pembesaran bibit-bibit LAT hingga pada ukuran yang dianggap layak untuk dikonsumsi. Namun bisa pula antara proses pembibitan dan pembesaran dijadikan satu.

     Modal awalnya adalah Anda harus memiliki beberapa sepasang indukan. Dengan memiliki indukan yang sehat dan memenuhi protap (prosedur tetap), proses pembibitan akan lebih baik. Meski terkesan mudah dalam proses beternak LAT, namun saya sarankan untuk mengikuti pelatihan beternak hewan cantik ini. Selain bisa langsung paham dengan praktek, biasanya bisa berguru langsung kepada peternak yang sudah mapan. 

Jumat, 07 Desember 2012

Budidaya Belut Dengan Tong Bekas


Pembahasan mengenai cara budidaya belut dalam tong akan dimulai dari persiapan awal hingga masa panen tiba. Tentu dalam hal ini lahan yang tersedia juga sangat dibutuhkan meski tidak membutuhkan lahan yang luas.

Bagaimana cara budidaya belut ini secara lengkapnya, maka berikut bisa teman-teman ketahui secara detail yang disajikan oleh blog Karo Cyber untuk Anda.

1. Perlengkapan


Hal yang paling utama dan pertama sekali yang harus dipersiapkan dalam budidaya belut didalam tong adalah peralatan-peralatan sebagai berikut:
  • Tong atau Drum, disarankan yang terbuat dari bahan plastik agar tidak berkarat.
  • Paralon
  • Kawat Kasa
  • Tandon sebagai penampung air
  • Ember, cangkul, baskom dan juga jerigen.
2. Persiapan dan Teknik Budidaya Belut

Persiapan dan teknik budidaya belut perlu diketahui agar kelak mendapatkan hasil yang maksimal. Disini hal yang perlu diperhatikan adalah media pemeliharaan sebagai tempat berkembang biak atau media tempat membesarkan belut. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

A. Drum atau Tong
Drum yang digunakan untuk budidaya belut harus yang tidak bocor dan juga tidak berkarat. Bila drum yang digunakan terbuat dari besi atau kaleng, maka sebaliknya drum tersebut sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu dari karat dan lakukan pengecetan ulang dan diamkan sampai kering hingga tidak berbau cat lagi.

Cara mempersiapkan drum atau tong sebagai media budidaya belut dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut ini:
  • Letakkanlah tong pada posisi tanah yang datar. Hal ini dilakukan agar media menjadi lebih luas.
  • Buka bagian tengan drum dan sisakan 5 cm pada bagian sisi kiri dan kanan.
  • Pasang alat sebagai penganjal agar drum tidak menggelinding dan bergerak.
  • Buat saluran pembuangan dibawah tong. Letak saluran pembuangan ini dapat disesuaikan dengan penampungan limbah pembuangan.
  • Buah peneduh tong, sehingga intensitas panas matahari tidak terlalu tinggi dan mengenai langsung ke permukaan drum. Bahan ini dapat dibuat dengan net atau waring dan bisa juga dibuat dengan bahan-bahan yang lebih sederhana lainnya.
B. Media Tanah

Media tanah yang digunakan adalah tanah yang tidak berpasir dan juga tanah yang tidak terlalu liat dan memiliki kandungan hara yang cukup. Dalam hal ini disarankan untuk menggunakan media tanah yang diambil dari sawah. Pematangan media tanah dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
  • Masukkan tanah kedalam tong hingga ketinggian 30-40 cm
  • Masukkan air hingga tanah becek namun tidak menggenang.
  • Masukkan EM 4 sebanyak 4 botol kedalam tong.
  • Aduk tanah sebanyak 2 kali sehari hingga tanah menjadi lembut dan gembur.
Perlu diketahui bahwa perlakuan diatas tidak berlaku untuk bahan baku tanah yang diambil dari sawah.

C. Media Instan Bokashi

Media ini dibuat diluar tong yang merupakan campuran dari bahan utama dan bahan campuran. Penggunaan 100 kilo bahan akan menghasilkan 90 kilo media instan bokashi. Untuk setiap tong ukuran 200 liter membutuhkan 40 kilo bokashi. Dalam pembuatan bokashi dibutuhkan bahan-bahan utama sebagai berikut:
  • Jerami padi (40 persen)
  • Pupuk Kandang (30 persen)
  • Bekatul (20 persen)
  • Potongan batang pisang (10 persen)
Bahan dan campurannya terdiri atas
  • EM4
  • Air Sumur
  • Larutan 250 gram gula pasir untuk menghasilkan 1 liter larutan molases.
Cara pembuatan media instan bokashi dilakukan sebagai berikut:
  • Cacah jerami dan potongan batang pisang dan kemudian dikeringkan terlebih dahulu. Tanda bahan yang sudah kering adalah hancur ketika digenggam.
  • Campurkan bahan cacahan diatas dengan bahan pokok lainnya dan aduk hingga merata.
  • Campurkanlah bahan ini sedikit demi sedikit tetapi jangan terlalu basah.
  • Tutup media dengan karung goni atau terpal selama 4-7 hari. Bolak balik campuran agar tidak membusuk.
D. Mencampur Media Tanah dan Media Bokashi

Untuk mencapur media tanah dan media bokashi dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
  • Masukkan media Bokashi kedalam tong dan aduk hingga merata.
  • Masukkan air kedalam tong hingga ketinggian 5 cm dan diamkanlah hingga terdapat plankton atau cacing (sekitar 1 minggu) selama proses ini berlangsung tong tidak perlu ditutup.
  • Keluarkan air dari tong dan ganti dengan air baru dengan ketinggian yang sama.
  • Masukkkan tumbuhan air yang tidak terlalu besar sebanyak 3/4 bagian dan ikan-ikan kecil.
  • Masukkan vetsin secukupnya sebagai perangsang nafsu makan belut dan diamkan selama 2 hari.
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ketinggian seluruh media, kecuali media tumbuhan air tidak lebih dari 50 cm.

E. Masukkan bibit belut

Setelah seluruh media budidaya diatas dipersiapkan, maka tahapan selanjutnya adalah menebarkan bibit belut. Bibit yang ditebar sebaiknya sebanyak 2 kg atau dengan jumlah bibit sebanyak 160-200 ekor.

3. Perawatan

Perawatan belut yang dibudidayakan didalam tong relatif lebih mudah karena pemantauan budidaya juga relatif kecil. Tetapi demikian perawatan harus tetapi diperhatikan, diantaranya adalah:

a. Pemberian Pakan
Sebenarnya tidak ada aturan baku tentang volume pemberian pakan. Tetapi sebaiknya pakan diberikan 5 persen dari jumlah bibit yang ditebarkan. Pakan yang diberikan sebaiknya terdiri dari cacing, kecebong, ikan-ikan kecil, dan cacahan keong mas atau bekicot. Pemberian pakan diberikan pada hari ke-3 setelah bibit ditebar didalam tong. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan pada sore hari seperti kebiasaan belut makan dialam bebas, yaitu sore dan malah hari.

b. Pengaturan Air
Pengaturan air sangat diperlukan untuk membuang sisa makanan agar tidak menumpuk dan menimbulkan penyakit bagi belut. Pengaturan air ini dapat dilakukan dengan cara mengalirkan air bersih kedalam tong. Sebaiknya air yang masuk berupa percikan air, dan hal ini sangat cocok dilakukan dengan menggunakan pipa paralon sebagai media aliran. Sementara untuk saluran pembuangan dapat dilakukan dengan membuat lobang pada tong di ketinggian 8 cm dari genangan air pada media. Selain itu untuk mengatur pembuangan sisa kotoran percikan air juga sangat bermanfaat untuk menambah oksigen.

c. Perawatan Tanaman Air

Tanaman air ini juga digunakan sebagai penjaga kelembaban tempat budidaya dan juga menjaga belut dari kepanasan.

d. Pemberian EM4
EM4 berfungsi untuk menetralisir sisa-sisa pakan. Selain itu juga berfungsi untuk mengurangi bau. EM4 diberikan 2-3 kali sehari dengan dosis 1/2 sendok makan yang terlebih dilarutkan dalam 1 liter air.

e. Perawatan Disekitar Lokasi

Perawatan di sekitar lokasi ini dilakukan untuk menjaga tong dari tanaman liar, lumut, dan hama maupun predator pemangsa seperti ayam.

4. Pemanenan
Pemanenan belut sudah dapat dilakukan setelah 3–4 bulan masa budidaya dilakukan atau sesuai dengan keinginan kita dan keinginan (permintaan) pasar. Pemanenan untuk media drum / tong tentunya lebih mudah , dan belut hasil budidaya siap dipasarkan.
Demikian info dari saya. Semoga Bermanfaatdan jangan lupa diamalkan. Terima kasih

Kamis, 06 Desember 2012

Budidaya Nila dengan Kolam Terpal


Pendahuluan
            Nila (Oreochromis Niloticus) adalah salah satu ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan. Ikan jenis ini dapat dibudidayakan di berbagai habitat (di air tawar, payau, dan laut) karena nila toleran terhadap salinitas yang luas (euryhaline). Kini, nilajuga dapat dibudidayakan di kolam terpal yang merupakan salah satu inovasi pengembangan kolam tadah hujan, serta pemanfaatan lahan kritis dan sempit.
 
 
 
 

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membangun kolam terpal:
1. Sumber air untuk mengisi kolam terpal
    Sumber air berupa air sumur, air PAM, air hujan yang ditampung, dan lain-lain yang layak digunakan.  
    Lebih ideal lagi jika kolam terpal mendapat pasokan dari sungai, saluran irigasi, waduk, atau danau.
2. Ketinggian lokasi
    Ketinggian lokasi perlu diperhatikan karena terkait dengan suhu air. Untuk budi daya ikan nila, ketinggian yang cocok adaiah 0-500 m dpi.
3. Ukuran ikan
    Ukuran yang akan dipelihara perlu dipertimbangkan karena terkait dengan kedalaman air di dalam kolam. Misalnya, benih nila cocok dipelihara pada kedalaman air 40-50 cm. Untuk menampung air sedalam 40 cm, cukup dibuat kolam dengan ketinggian atau kedalaman sekitar 60 cm. Untuk usaha pembesaran yang menggunakan benih ukuran 20-30 g/ekor, dibutuhkan kedalaman air antara 80-100 cm. Untuk menampung air sedalam 100 cm, diperlukan kolam dengan ketinggian atau kedalaman sekitar 120 cm.
4. Dasar tanah dan kerangka yang digunakan
    Dasar tanah untuk peletakan kolam terpal harus rata, begitu pula dengan kerangka yang digunakan hendaknya tidak berbahan tajam karena dapat membuat terpal sobek. Bila tanah tidak rata, sebaiknya diberi lapisan dan pelepah batang pisang atau sekam padi. Selain berfungsi meratakan tanah, kedua bahan ini dapat menstabilisasi suhu.
5. Peralatan Pendukung
    Dalam pengelolaan kualitas air di kolam terpal, diperlukan beberapa peralatan, baik untuk menjaga ketersediaan air maupun untuk memelihara kualitas air. Beberapa peralatan yg perlu disediakan adalah Aerator atau blower  yg hanya diperlukan sewaktu-waktu untuk meningkatkan kandungan oksigen, Pompa, selang atau pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari sumber air ke kolam terpal ataupun untuk membersihkan dasar kolam dengan cara melakukan sifon
Jenis Kolam Terpal
           Berdasarkan bahan dan cara membuatnya, terutama dinding atau kerangka kolam maka dikenal adanya beberapa jenis kolam terpal, antara lain:
1. Kolam terpal dengan kerangka bambu, kayu, pipa ledeng, atau besi.
2. Kolam terpal dengan dinding batako atau batu bata.
3. Kolam terpal dengan dinding tanah.
4. Kolam beton atau kolam tanah berlapis terpal.
          Kolam 1 dan 2 tersebut termasuk ‘kolam terpal di atas permukaan tanah”; kolam 3 merupakan ‘kolam terpal di bawah permukaan tanah”; dan kolam 4 dapat berupa ‘kolam di bawah permukaan tanah atau di atas permukaan tanah”

Keunggulan Kolam Terpal
           Keunggulan dari kolam terpal adalah dapat diterapkan (dibangun) di berbagai tempat, tidak harus di lahan yang ideal sebagaimana pembangunan kolam konvensional. Kolam terpal juga mudah dibersihkan dan dipindahkan. Membudidayakan  ikan dikolam terpal, padat penebarannya dapat ditingkatkan, sintasan atau kelangsungan hidup (survival rate) lebih tinggi, pertumbuhan ikan dapat dipacu, dan ikan hasil panen tidak berbau lumpur. Di samping itu, pembuatan dan pemeliharaan ikan di kolam terpal juga lebih mudah (secara teknis) dan lebih murah (secara finansial). Karena keunggulan itulah maka budi daya ikan di kolam terpal ini terus berkembang, termasuk untuk pemeliharaan ikan nila.                  
          Keunggulan kolam terpal ini merupakan salah satu peluang yang baik bagi pengembangan budi daya nila. Kolam terpal dapat diterapkan untuk pembenihan nila, pendederan, serta pembesaran untuk menghasilkan nila konsumsi dan induk.

Penutup
          Dengan adanya teknik budi daya ikan di kolam terpal ini, masyarakat yang mempunyai lahan sempit dan persediaan air terbatas pun dapat memelihara ikan di sekitar rumah.Sebagai ikan ekonomis, budi daya nila di kolam terpal juga merupakan peluang usaha yang prospektif, tidak hanya bagi pemodal besar, tetapi juga bagi masyarakat umum yang memiliki modal kecil dan lahan terbatas. Budi daya nila di kolam terpal dapat menjadi salah satu pilihan usaha untuk meningkan pendapatan, membuka lapangan kerja, dan menyediakan protein ikan, yang pada akhirnya dapat menggerakkan ekonomi di suatu kawasan.

Budidaya Lele di Kolam Terpal



Budidaya lele adalah salah satu bisnis yang cukup menjanjikan. Betapa tidak permintaan pasar akan ketersediaan ikan lele semakin besar dari tahun ke tahun. Dalam hal ini ikan lele yang paling mudah dibudidayakan adalah ikan lele dumbo. Selain memiliki tekstur daging yang renyah sehingga diminati banyak orang, ikan lele dumbo juga merupakan jenis lele yang cepat besar, dan dalam perawatannya juga sangat mudah dilakukan.
Meski kondisi air tempat memelihara ikan lele dumbo tidak terlalu bersih, tetapi ikan ini terbukti dapat bertahan hidup dan berkembang dengan baik. Oleh sebab itu memelihara ikan lele di kolam terpal juga sangat layak dilakukan.

Dengan membudidayakan iklan lele melalui terpal, maka salah satu keuntungan yang bisa didapatkan adalah usaha ini dapat dijalankan meski modal yang tersedia tidak terlalu besar.

Dalam budidaya ikan lele di kolam terpal dapat dijalani dengan dua tujuan, yaitu sebagai pembibitan dan juga sebagai konsumsi. Bila kita memilih budidaya ikan lele sebagai pembibitan juga merupakan pilihan yang sangat tepat, sebab kebutuhkan akan bibit ikan lele juga selalu semakin meningkat setiap saat. Selain itu budidaya ikan lele dengan tujuan konsumsi juga merupakan pilihan yang tidak salah, sebab kebutuhan akan ikan lele untuk bahan konsumsi juga semakin hari semakin meningkat pula.

Budidaya Iklan Lele Untuk Pembibitan


Hal yang perlu diketahui bila ingin membudidayakan ikan lele, khusus pada bidang pembibitan adalah saat pemijahan dan penetesan telur lele. Setelah menetas bibit ikan lele dapat dijual kepada peternak lain untuk dibesarkan atau dipelihari kembali hingga besar. Karena bibit lele langsung bisa dijual ketika menetas, sehingga merupakan salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan.

Penyediaan bibit ikan lele dengan ukuran 2-3 cm dapat tercapai ketika usia penetasan sudah mencapai sebulan. Umumnya pemeliharaan bibit dilakukan di kolom berlumpur atau sawah yang memerlukan lahan yang relatif lebih luas. Tetapi pemeliharaan bibit ikan lele juga sebenarnya bisa dilakukan di kolam terpal, meski hal ini tidak bisa dilukan dalam jumlah polulasi bibit yang terlalu besar. Agar bibit ikan lele cepat besar ketika memiliharanya pada kolam terpal, maka hal yang harus dilakukan adalah memberikan makanan berupa pelet yang cukup setiap harinya.

Untuk menjadikan bibit ikan lele hingga ukuran 5-7 cm, maka perlu waktu hingga 2 bulan. Setelah bibit mencapai ukuran ini, maka sejatinya sudah bisa dijual sebagai bibit yang mendatangkan profit bagi peternak.

Budidaya Ikan Lele Untuk Konsumsi


Lele untuk keperluan konsumsi dapat dipelihara ketika mencapai ukuran 5-7 cm. Ukuran bibit yang lebih besar, akan lebih baik pula untuk dibudidayakan. Agar panen berlangsung dengan cepat, yaitu sekitar 3-4 bulan masa budidaya, maka ikan harus diberi makanan ekstra dan optimal. Budidaya ikan lele untuk konsumsi dinilai cukup mudah, sebab ikan dengan ukuran lebih besar akan lebih tahan terhadap penyakit.

Persiapan Pembuatan Kolam Terpal

Hal yang paling utama dilakukan ketika ingin membudidayakan ikan lele untuk tujuan konsumsi adalah mempersiapakan tempat budidaya. Dalam hal ini dilakukan di kolam terpal, sehingga pembuatan kolam terpal adalah hal yang paling penting untuk dilakukan.

Dalam persiapan kolam terpal dibutuhkan material berupa terpal dan persiapan perangkat pendukung lainnya. Untuk 100 ekor ikan lele, maka kolam yang harus dipersiapkan adalah dengan ukuran 2 x 1x 0.6 meter. Pembuatan kolam bisa dilakukan dengan menggali tanah dan kemudian diberi terpal atau dengan membuat rangka dari kayu dan kemudian diberi terpal. Cara menggali tanah yang kemudian diberi terpal adalah cara yang paling tepat karena akan membuat kondisi terpal lebih tahan lama.

Pemeliharaan Ikan Lele 

Kolam terpal yang sudah tersedia, kemudian diisi dengan air yang tidak terlalu dalam terlebih dahulu. Untuk bibit ikan lele yang berukuran 5-7 cm bisi diisi dengan air 40 cm. Hal ini dilakukan agar anakan ikan tidak merasa capek naik turun dari dasar kolam untuk mengambil oksigen. Seiring dengan pertambahan usia dan juga ukuran tubuh ikan lele, maka kedalaman air kolam juga bisa dilakukan. Perlu disediakan pula rumpon atau pelindu untuk lele. Karena lele merupakan ikan yang senang bersembunyi di daerah tertutup.

Pemberian pakan pelet dilakukan 2 kali sehari. Lebih bagus dilakukan pemberian makanan lebih dari dua kali sehari, tetapi dengan jumlah yang lebih sedikit. Bila lingkungan tersedia pakan alami seperti bekicot, kerang, keoang emas, rayap dan lain-lain, dapat dilakukan untuk menambah makanan alami untuk lele. Makanan alami ini selain menghemat pengeluaran juga bisa memberi kandungan protein yang tinggi sehingga pertumbuhan lele akan lebih cepat.

Penggantian air kolam terpal juga perlu dilakukan 10-30 persen setiap minggu. Meski ikan lele dianggap tahan terhadap kondisi air, tetapi bila air kolam terpal tidak diganti akan membuat kondisi air menjadi bau. Dengan kondisi air yang berbau akan membuat ikan lele mudah diserang penyakit.

Khusus untuk ikan lele pada usia 1 bulan, perlu dilakukan seleksi dan pemisahan yang memiliki ukuran yang berbeda.Meski Lele dumbo tahan terhadap kondisi air yang buruk ada baiknya perlu diganti air sekitar 10-30% setiap minggu, agar kolam tidak terlalu kotor dan berbau. Penyakit pada ikan lele mudah menyerang pada air dengan kondisi yang kotor. Pada usia satu bulan atau lebih, maka jika diperlukan perlu dilakukan seleksi dan pemisahan lele yang memiliki ukuran yang berbeda. Biasanya lele mengalami pertumbuhan yang tidak sama, sehingga jika tidak dipisahkan lele dengan ukuran kecil akan kalah bersaing dalam berebut makanan. Selain itu pisahkan jika ada ikan yang terindikasi terserang penyakit agar tidak menular.